SANGGUP ATAU TIDAK KU RAIH ASA
Hari itu cuaca sedang bersahabat, dibalik jendela ku liat daun-daun berwarna kuning sedang berguguran, itu sangatlah indah!. Ku terus dan terus memperhatikan, hingga lamunanku dibangunkan oleh guru yang masuk, dan memberi salam. "Assalamu'alaikum", kami serentak membalas "waalaikumsalam". Dan tanpa kusadari impian besarku mulai ku bangun dialam bawah sadar, ya imajinasiku...
Hari demi hari berganti hingga tiba waktu wisuda mts, aku terkejut bukan main karena tanpa ku duga peraih tiga besar nilai tertinggi dalam uambn mendapat apresiasi langsung oleh kepala sekolah dipanggung. menjadi salah satu yang terpilih dalam siswa berprestasi dalam uambn, alhamdulillah aku bersyukur dalam hati, namun aku juga sangat malu manakala harus naik panggung dan setiap mata tertuju olehku. walau bukan hanya aku yang mendapat kesempatan apresiasi ini, namun untuk seorang pemalu yg harus menjadi pusat perhatian adalah kelemahanku, tangan kaki bergetar dimana², ditambah lagi dandanan kebaya dan make up yang sangat jelek membuatku sangat tidak pede. ok sesi penyerahan hadiah dan pemotretan berlangsung begitu saja, tanpa ku tau adakah orang yg sedang memperhatikan manusia malu setengah mati disitu.
Waktu pun berlanjut, dan berpindah diwaktu akhir kelas 10 dimana aku benar² ingin boyong, orang tuaku coba membujuk lewat perantara walikelas. Dan disaat ada waktu foto bersama dengan walikelas, walikelas pun menghampiriku, dan mulai sedikit bercakap² mengenai apa alasanku ingin keluar dari boarding, aku pun coba menjawabnya, sulit bagiku berinteraksi dengan teman yg bukan sahabat dekat, namun bukan itu masalahnya tidak ada yg menyukaiku, dan membuatku tersesak berada disana, tapi jujur untuk pengalaman keagamaannya selalu membuat ku rindu, seperti tahfidz, madin, dan berjamaah dimasjid bersama². Hingga beliau menanyakan apa cita² ku, aku dengan ragu² mengatakan, aku ingin menimba ilmu diluarnegeri, hehe...
Aneh, ada sebuah magnet yg menarikku ke pusat, menarikku untuk ingin merasakan sensasi bagaimana rasanya menyicipi tholabul ilmi diluar negeri.
Turki, mungkin bukan negara pertama yg menjadi pilihan, namun sangat cocok untuk negara bermayoritas saudara seagama, setidaknya tidak akan menjauhkanku dari Maha Kuasa. Karena terkadang gaya hidup di suatu negara jg akan mempengaruhi pribadi itu sendiri. Bukan Cappadocia yg menjadi impian, namun Turki kaya akan peradaban islam, tempat dimana pernah berjayanya dinasti usmani. Dan ada sahabat baik yg berasal dari dıyarbakır, salah satu provinsi yang bermayoritas suku kurdi di Turki. Setelah setidaknya mengetahui sedikit info, turki memiliki biaya hidup yg tak jauh dari indonesia, juga memiliki pendidikan berstandar eropa. Selain Turki, juga terbesit keinginan untuk berkuliah di Al-Azhar, Cairo.
Tapi sayang mungkin hanya ibu yg benar² meridhoi, ku perhatikan ayah ingin agar aku meneruskan di unnes tempat dimana budhe telah membangun karir disana, nenek dan tante pun sangat tidak setuju karena itu terlalu jauh, apalagi tidak ada pendamping bagiku disana, mereka khawatir aku tidak bisa menjaga diri. Aku bersyukur walau ibu tidak begitu setuju tapi beliau juga tidak menolak dan tidak melarangku bermimpi tinggi, asal emang benar² usaha!. Ibu juga dulunya juga bermimpi dan ibu sangat berprestasi, bahkan di kondisi nya yg sekarang ini ibu pun masih sangat aktif menjadi pengisi acara dimana², dan alhamdulillah 2 bukunya pun cukup terkenal dikalangan kawan² kami.
Akhirnya aku pun tersadar itu hanyalah sebuah impian, masih banyak yg belum ku lalui untuk sampai ke tahap itu, masih belum menyiapkan motivation letter mengenai siapa diriku, apa keunggulan yg benar² ku miliki, apa plan rencanaku dimasa depan, apa yg bisa ku konstribusikan untuk masyarakat dan bangsa negara, dan yg terpenting bagaimana ku wujudkan kontribusi tersebut. Disaat yg sama, belum berkomunikasi dengan guru yg bersedia membuat surat rekomendasi penunjang untukku sebagai syarat wajib beasiswa, Bahkan aku belum benar² menyiapkan bahasa.
Juga Mengingat ketika ku masih sangat binggung akan jalan apa yg harus ku tempuh, apakah SNMPTN akan berhasil? Ah mungkin tidak, apakah SBMPTN mumpuni? mungkin juga tidak, dan bagaimana dengan planning BEASISWA LUARNEGERI itu? terlalu keras akan dikalahkan dulu dengan nafsuku yg kegirangan dan batinku yg meronta² karena hanya berusaha setengah-setengah😔💔
Melihat dan belajar didunia yg begitu luas...
Banyak yg kurang setuju, banyak yg yakin bahwa itu bukanlah jalanmu, jadi sekarang yang menjadi tugasmu adalah untuk menjawab pertanyaan itu, dan hanya ada 2 kemungkinan sesuai kehendak Allah, BERHASIL atau GAGAL
Tapi ingatlah! bahwa takdir Allah juga bergantung pada manusianya....
ان لله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بانفسهم
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
Me from 2024, say greeting to you
BalasHapus